Friday 16 October 2015

Secercah Cahaya di Candi Gebang

Haii sahabat travelling, untuk kalian para penikmat wisata alam tentunya mungkin sudah terlalu sering atau terlalu bosan jika setiap bewisata hanya main main ke pantai atau mendaki gunung. Nahh.. di Jogja inikan banyak tuh tempat tempat wisata seperti candi candi atau bangunan bersejarah lainnya. Bagi para pecinta batu atau patung - patung, disini saya akan memperkenalkan tentang Candi Gebang. Candi mungil yang terletak di tengah pemukiman penduduk. Bagi penikmat wisata candi candi pastinya sudah sering yaaa dengar nama Candi Gebang ? Nah... buat kalian yang pengen banget main ke Candi Gebang, tapi masih belum tau lokasinya bisa di lihat di peta berikut :

Bagaimana untuk bisa sampai kesana ?
Rute menuju Candi Gebang begitu mudah dilalui. Dari sini kita ambil dari arah perempatan UPN "Universitas Pembangunan Nasional". Dari arah perempatan UPN kita ambil ke arah Fakultas Ekonomi UII. Kemudian sampai perempatan belok kiri, ada pertigaan belok kanan lurus ke arah perumahan Candi Indah. Menuju arah stadion maguwo. Disekitar lapangan basket berjalan pelan - pelan sampai ketemu palang Candi Gebang. Jika sudah ketemu palang tersebut ikuti arah tanda panah. Perjalanan menuju Candi Gebang sekitar 500 m. Jalan mengikuti arah jalan, nanti disana ada petunjuk jalan yang bisa menghantarkan anda menuju komplek candi yang mungil ini. Jika anda masih bingung dengan rute ini, anda bisa bertanya kepada penduduk setempat. Karena candi ini memang dekat dengan pemukiman penduduk.

Dimanakah lokasi Candi Gebang ?
Candi Gebang terletak di desa Gebang, Kel. Wedomartani, Kec. Ngemplak, Kab. Sleman, Yogyakarta. Untuk memasuki Candi Tersebut dikenai biaya 5000 sudah termasuk parkir. Termasuk tempat wisata yang murah bukan ?? Candi Gebang ini terletak di daerah yang dekat dengan perumahan. Berbatasan dengan Sungai Larang disebelah timur, kebun penduduk disebelah utara, dan lahan pertanian disebelah barat . Luas lahan Candi Gebang adalah 2.260 m2 dan bangunan candi seluas 27.56 m2. Candi Gebang berbentuk bujur sangkar dengan tinggi 7.75 m. Salah satu keistimewaan dari candi ini adalah tidak adanya tangga masuk ke candi ini. Kemungkinan tangga masuk ke candi ini memakai kayu sehingga mudah rusak, hingga sampai saat ini tetap tidak ada tangga. Pengunjung yang ingin menaiki atau duduk di candi itu harus memanjat. Harus sangat hati hati dalam memanjat candi ini dikarena batu - batunya sudah mulai berlubang termakan oleh waktu. Candi ini ditemukan pada tahun 1936 oleh warga setempat. Saat itu ditemukan Arca Ganesha. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa acara tersebut tidak berdiri sendiri namun merupakan bagian dari suatu bangunan. Candi ini memiliki relung yang diisi oleh patung - patung. Di dalam candi tersebut ada bilik yang berisi yoni.Dibagian sisi depan candi terdapat arca yang hilang kepalanya. Diduga hilangnya kepala tersebut dikarenakan dicuri. Arca tersebut bernama Arca Nandiswara, dewa penjaga mata angin.


Apa yang bisa dilakukan di candi ini ?
Candi ini menghadap ke arah matahari tenggelam. Jadi, Candi ini sangat cocok untuk dijadikan tempat menikmati sunset. Bagi yang suka fotografi cahaya sunset yang terlihat kemerahan sangat cocok untuk dijadikan background candi. Seperti terlihat secercah cahaya di belakang candi. Bagi yang suka menikmati pemandangan alam, suasana sekitar candi menyuguhkan hamparan sawah yang hijau, hutan yang sedikit teduh, serta ada pula sungai di dekat area candi.
So, buat kalian pecinta travelling dan fotografi, wajib banget berkunjung ke candi ini. Karena candi ini unik dan tidak kalah menarik seperti candi candi yang lain.

Semoga bermanfaat.

Sunday 11 October 2015

Desa Minat IT

Adakah yang pernah dengar tentang DEMIT ? Tapi disini DEMIT yang dimaksud bukan demit demit setan itu lohh. Tapi DEMIT alias Desa Minat IT. Desa Minat IT ? Kedengarannya kayak semacam IT di desa – desa gitu yahh?? Hmmm... iyapss. Bisa jadi. Jadi Desa Minat IT itu adalah salah satu program kerja dari Kementerian Sosial dan Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa (KEMENSOSMAS BEM) STMIK Amikom Yogyakarta. Desa Minat IT adalah salah satu bentuk pengabdian masyakarakat yang bisa dilaksanakan untuk memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Di Amikom sendiri telah banyak dilakukan pengabdian masyarakat. Desa Minat IT ini salah satunya.
                Untuk BEM periode 2014/2015, KEMENSOSMAS BEM melakukan pengabdian masyarakat di daerah Gunungkidul. Tepatnya di Desa Ngloro, Kecamatan Saptosari. Desa Minat IT ini terlaksana selama 4 hari, dari tanggal 22 – 25 Januari 2015. Dengan semboyan “Menjadi Bermanfaat adalah Harga Mati bagi Kami” para sosialita ini terlihat begitu semangat dalam menyusun dan menjalankan rencana dari awal sampai akhir. Pada tahun ini KEMENSOSMAS mengambil tema “Menjadi Desa Kreatif & Inovatif” untuk acara Desa Minat IT. Diharapkan dengan adanya kegiatan Desa Minat IT di Desa Ngloro ini bisa menumbuhkan semangat berkreatifitas dan berkarya di bidang IT. Diharapkan masyarakat bisa mengembangkan ilmu yang telah diajarkan dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Untuk kepanitiaannya sendiri, berasal dari anggota BEM dan beberapa mahasiswa umum. Pada acara DEMIT akbar 4 hari acara dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok anak – anak, kelompok remaja, dan kelompok orang tua. Acara yang diketuai oleh Ainuddin, ini berjalan dengan lancar. Dari hari pertama hingga hari terakhir terlihat masyarakat begitu antusias dalam mengikuti setiap rangkaian acara. Untuk acaranya sendiri, ada pelatihan desain grafis, pelatihan web, pembuatan makanan oleh ibu – ibu, belajar bersama anak – anak, dan masih banyak lagi kegiatan bermanfaat lainnya. Selama 4 hari di Desa Ngloro para panitia tinggal di rumah mbahnya Wiji, salah satu panitia DEMIT 2015. Kehadiran kami disambut dengan baik oleh masyarakat di desa itu. 
Inilah beberapa foto dari kegiatan Desa Minat IT 2015 :



Pelatihan Desain Grafis di balai dukuh

Pembukaan acara Desa Minat IT



Salam kebermanfaatan ...